Selasa, 27 April 2010

Untuk Iba

Suatu penghianatan ataukah kebenaran?
Menggelepar akan lemahnya yang tersebut itu,
Heran atasku, manusiakah aku?
Hingga seperdarah mampu berperi hardik tertampar aku..
Sebegitukah aku?
hingga hina ku terlalu tampak mata,
Ah…
lelah aku pada setiap langkah derapku yang begitu menusuk apa saja ragaku
Terlalu nistakah aku jika semua itu tertuju untuk ku?
Aku ini hanya butuh siapa yang saudaraku
Sungguh payah hidupku ini, bukan ku kufur
Betapa ini hukum, ya Allah…
Aku serupa itu tak pernah ku lempar bumerang
Inikah kesiapanku, yang enyam ku pahit, tak enak ku telan
Bising terkadang bisa itu terlalu mematikan mentalku
Betapa tidak, aku ini sama dengannya,
Marah ataukah aku harus berlapang?
Benar adanya yang terperi itu
Sadar mungkin doanya, bukti itu yang mungkin dia tunggu
Sungguh ku tak ingin mengacau masa-masa yang gaib itu
Aku ini, jika saja tau itu semuanya…
Jatuh terinjak terluka, daya ku untuk bangun kembali,
hanya jasad yang ku punya
untuk positifkan sarafku yang tersimpul mati
Bukan Ini akhirnya
Betapapun aku tertatih, seperti menggoyahkan jalan terjal
tetapi jasadku itu wahai Ida
dengarlah aku ini saudara
Terimalah kasihku, jika peri itu yang kau lontarkan dibawah naungan apapun itu
Aku pantas untuk orang yang disebut jodoh,
kau tinggal saksi saja
Aku dan nya akan tegelak tawa

0 komentar:

Posting Komentar